JALA SUTRA
( JALAn Sejahtera nUsanTaRA )
Menuju :
“INDONESIA RAYA, NUSANTARA JAYA”
S E H A T
Sehat – sejahtera, dua kata yang sangat erat kaitannya dan sangat bermakna dalam hidup dan kehidupan ini. Sehat diperlukan untuk mencapai sejahtera dan kesejahteraan juga sangat menentukan kesehatan.
Tidak mungkin atau sulit sekali mencapai keadaan sejahtera kalau dalam keadaan tidak sehat. Jadi sehat dan sejahtera salin berkolerasi dan sama-sama vital bagi kehidupan dan kelangsunganhidup manusia. Dalam keadaan sehat, kesejahteraan itu bisa di capai dan dalam keadaan sejahtera, kesehatan itu bisa diperoleh. Sulit untuk bisa berada dalam kondisi sehat, jika orang itu tidak dalam kondisi sejahtera.
“Sehat lebih berharga daripada emas.” Itu berarti sehat harus didahulukan atau diprioritaskan. Karena itu dalam kata sehat – sejahtera kata sehat mendahului kata sejahtera.
Salah satu unsur yang sangat diperlukan dan menentukan kondisi sehat adalah air. Air dalam senyawa murninya atau dalam rumus kimianya adalah H₂O itulah air dari Sang Sencipta Alam.
Air, pada kompas jalaa sutra menempati posisi di atas atau di utara dan angin di timur, reaksi yang terjadi dari unsur H₂O dan O₂ akan menjadi unsur H₃O₃ yang dikenal selama ini dengan Ozon, air sehat atau air kehidupan, karena mempunyai bentuk ikatan instruktur sel segi enam seperti sarang lebah, sehingga madu dan sarang lebah dapat menjadi obat pada manusia, hal ini disebabkan karna struktur jaringan ( senyawa ) manusia juga berbentuk ikatan segi enam.
Sehat berarti, kita dapat hidup sehat dengan cara yang sehat, sehat seperti air, bening tak berwarna. Sehat berarti, hidup yang proporsional, seimbang, sesuai dengan peran hidup kita di Bumi Nusantara ini.
KITA DAN BANGSA, SAAT INI SEDANG SAKIT, keterpurukan bangsa ini disebabkan kealpaan kita, keengganan kita untuk mau menerima nilai-nilai luhur bangsa, lupa akan JANJI HIDUP kita, lupa akan diri kita, lupa jati diri kita, dan jati diri bangsa sendiri, tidak mengerti, untuk apa dan mau kemana kita sebagai bangsa, yang telah dimerdekakan.
Tujuan dan cita-cita kemerdekaan, mewujudkan masyarakat sejahtera, adil dan makmur, hanya mungkin kita capai apabila kita sebagai bangsa mempunyai KESADARAN SOSIAL BERNEGARA yaitu sebagai masyarakat dan bangsa punya kesadaran arti bernegara dan berbangsa, bersama-sama membangun negeri ini.
Kemerdekaan yang telah kita raih, 17-8-1945, telah menghantarkan kita ke pintu gerbang kemerdekaan, untuk memajuhkan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun negeri yang merdeka dengan jiwa manusia yang merdeka.
Merdeka dengan AKAL YANG SEHAT untuk berpikir dan bekerja bagi bangsa, tahu dari mana, mau kemana, kita melangkah. Dan dengan akal yang sehat kita dapat menerima perbedaan, dengan akal yang sehat kita mempunyai nalar dan kesadaran, serta toleransi dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Merdeka dengan JIWA YANG SEHAT, sebagai bangsa yang berbudaya, bangsa beradab, bangsa yang ramah, yang sadar akan kebersamaan, mmenyatu dalam keragaman, bersyukur akan rahmat Tuhan untuk bangsa ini. Mempunyai semangat, mau berkorban demi tanah air, yang dicintainya. Dan mempunyai kepekaan terhadap alam nusantara untuk melestarikannya.
Merdeka dengan BADAN YANG SEHAT untuk bekerja keras dan bekerja keras dan berjuang membangun negeri, mmengolah BUMI PERTIWI, menyuburkan, menjadikannya berlimpah agar tercapainya gemah ripah loh jinawi, di negeri ini.
MERDEKA ADIL, MEREKA AMAN,
MERDEKA BAROKAH, MERDEKA SEJAHTERA,
MERDEKA GEMAH RIPAH,
MERDEKA INDONESIAKU.
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
SEJAHTERA
Api di Selatan sebagai sumber energi dan cahaya penerangan bagi manusia, tanpa api tidak akan ada pergerakan dan dinamika, api sangat diperlukan dalam kehidupan untuk melanjutkan penghidupan itu sendiri. Tanah di Barat, dimaknai sebagai energi di bumi yang memberikan kesuburan, dan cahayanya tanah yaitu emas (Au₇₉). Merupakan simbol kesejahteraan , jaman keemasan yang sedang kita tunggu dan harapkan, menjadi tujuan yang diperjuangkan.
Sesungguhnya, sejarah bangsa telah mencatat selama seribu tahun lebih kita pernah menjadi bangsa yang besar penuh kejayaan dan kekayaan, yang mampu memberikan KE-SEJAHTERA-AN bagi rakyatnya. Dan ketika kita selama tiga ratus lima puluh tahun dijajah, IBU PERTIWI juga masih mampu membagikan kesejahteraan untuk umat yang lain di dunia dari kekayaan hasil buminya.
Para pendiri republik Indonesia telah memilih format kesejahteraan sebagai gagasan yang merefleksikan cita-cita tentang tanah air bagi seluruh rakyat indonesia yang secara tegas tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa “pemerintah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah dara Indonesia, memajuhkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bagi founding fathers, upaya membangun negara republik Indonesia adalah bagian dari kerja keras membangun sebuah “jembatan emas” dan pada ujung jembatan emas tersebut rakyat Indonesia hidup sejahtera dan berkeadilan sosial. Republik Indonesia di bangun di atas prinsip pemenuhan kebaikan bersama dalam kebhinekaan, tiap-tiap anak bangsa bertanggung jawab dan wajib berusaha keras untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
KEALPAAN kitalah yang menyebabkan kita belum SEJAHTERA, kita masih lupa dan belum sadar, kita mempunyai IBU PERTIWI, yang memiliki semua potensi untuk membangun negeri. Saatnya kita sadar kembali, bangkit, menjumpai IBU PERTIWI, yang telah lama menunggu dengan berlinang air mata. IBU PERTIWI menunggu anak-anak bangsa Nusantara untuk memaanfaatkan semua potensi yang ada untuk tujuan pembangunan dan pencapaian kesejahteraan anak-anak bangsa ini sendiri.
“INDONESIA YANG SEJAHTERA, ADA DI BUMI IBU PERTIWI”
Setelah Anda Terdaftar sebagai Peserta sekaligus Anggota PBB-INA melalui Program Paket : FBI ( Family Bangkit Indonesia ) di atas, maka sistem IT ( Informasi Teknologi ) akan secara Automatic system akan Mendaftarkan diri Anda, pada 9 Program Paket lainnya sebagai berikut :
Program Pemaknaan “Panca Sila” yang di Simbolkan dengan TAPAK YANG TERBUKA, sebagai Unsur : TANAH, terdiri dari : 5 Program Paket sebagai berikut :
1. Program Paket 02 : JM ( Jas Merah ) untuk Kita memaknai : Menuju Jalan Sejahtera Nusantara.
Ketika bumi diciptakan, semua kebutuhan manusia telah disiapkan dengan ukuran dan timbangan yang tepat agar manusia dapat hidup di bumi-Nya. Semua sesuai dengan keinginan Tuhan, dan rencana-Nya. Bagaimana kehidupan ini akan diwujudkan.
NUSANTARA dengan keragaman hayati, kkeragaman flora dan fauna, keragaman budaya dan tradisi yang berkembang mengikuti jaman sepanjang masa, menyatu mengisi, dan yang TERBANYAK setra TERBESAR JUMLAHNYA di dunia ada di bumi Pertiwi. Merupakan rencana Tuhan menjadikan NUSANTARA yang sejahtera.
Manusia diberi tanggung jawab, mengatur, menjaga, mengolah serta melestarikan bumiyang dipercayakan ini. Sebagai mahkluk yang diutamakan dan dimuliakan, ditempatkan pada posisi central DI ANTARA mahkluk Ciptaan-Nya yang lain, (ma-NUSIA di ANTARA, NUSANTARA).
Manusia dengan nurani akal dan jasmaninya, keleluasan untuk bergerak, menuju dan melak-sanakan rencana-Nya ke semua arah dan tempat dengan kompas, kompas kehidupan yang menbawa dan mengenalkan kita pada bumi dan alam semesta yang beragam sebagai sumber kehidupan dan penghidupan, merupakan BERKAH TUHAN dan RAHMAT BAGI DUNIA untuk semua umat, baik yang lalu, saat ini dan masa nanti.
Ketika kita dilahirkan di BUMI PERTIWI, tempat yang dipilihkan untuk kita hidup dan juga merupakan rencana-Nya, untuk kita berbuat. Hidup kita, bukan sekedar hidup, tapi hidup dengan sebuah perjanjian. Janji yang tidak bisa dipungkiri dan sifat mengikat, baik semasa kita hidup maupun setelah tiada lagi di bumi ini.
Adalah JANJI HIDUP, PERAN HIDUP, TUJUAN HIDUP, ketika dipinjami hidup di BUMI PERTIWI yang harus kita pertanggungjawabkan nanti pada saat akhir menutup mata serta kembali kepada-Nya. Ketika tiba masanya, pinjaman ini akan di tagih dan kita sebagai manusia harus mengembalikannya sesuai dengan penjanjian tersebut. Janji untuk melaksanakan rencana Tuhan, membangun INDONESIA, mewujudkan cita-cita kita bersama .
INDONESIA RAYA, NUSANTARA JAYA, BUMI PERTIWI sebagai tapak yang terbuka, tempat untuk kita bekerja, memanfaatkan dan melestarikannya sebagai PERAN HIDUP kita.
Kita punya janji dan kewajiban untuk itu, melaksanakan rencana Tuhan, membangun INDONESIA, mewujudkan cita-cita kita bersama, sebagai TUJUAN HIDUP kita.
Karena itu dengan mengangkat TAPAK TANGAN YANG TERBUKA, kita ucapkan sumpah dan janji, tunjukkan sidik jari sebagai jati diri kita.
BUMI PERTIWI sebagai tapak yang terbuka, menanti anak-anak bangsa berbuat untuk anak-anak bangsa itu sendiri, memanfaatkannya untuk anak-anak bangsa itu sendiri dan melestarikannya demi kepentingan anak cucu dan anak-anak bangsa itu sendiri.
Dengan tapak tangan terbuka, kita disambut dan dipersilahkan masuk kedalam pintu gerbang kemerdekaan, JALAN SEJAHTERA NUSANTARA, sudah terhampar di hadapan kita, sebagai jalan di dalam GERBANG KEMERDEKAAN dari INDONESIA YANG MERDEKA .
2. Program Paket 03 : TS ( Tri Sandi ) untuk Kita memaknai : Empat, ke Lima Pancar.
Semua mahkluk ciptaan-Nya membutuhkan dan terdiri dari empat unsur, 1. Api, 2. Tanah, 3. Air, dan 4. Angin, menyatuhnya empat unsur ini menghidupkan jiwa sebagai unsur utama adanya hidup, kehidupan dan penghidupan di bumi ini.
Bumi pun terdiri dari unsur-unsur ini : 1. API, panas bumi yang ada di perut bumi dan dari matahari, 2. TANAH, unsur mineralnya yang kering, kemudian diturunkan meteor-meteor dari angkasa yang menjadika, 3. AIR untuk menyuburkan bumi, 4. ANGIN O₂ yang pada awalnya di hasilkan oleh makhluk bersel tunggal ciptaan-Nya yang tertua yang berasal dari dalam laut.
Kini keempat unsur itu menjadi bumi yang kita huni, dan NUSANTARA adalah bagian yang paling subur, sebagai PUSAT KERAGAMAN KEHIDUPAN.
API, Yang di perlukan semua energi oleh semua yang hidup di muka bumi ini untuk tumbuh dan bergerak, juga sangan dibutuhkan manusia sebagai kekuatan dan kehangatan agar dapat tetap hidup.
TANAH, Tempat manusia berpijak, bekerja, serta memanfaatkan hasil bumi ini untuk kehidupan dan penghidupannya, dengan membangun keluarga tumbuh menjadi bangsa yang berbangsa-bangsa di bumi ini.
AIR, Yang menyuburkan tanah, menyuburkan benih, menghijaukan bumi, rahmat dan berkat bagi manusia. Juga penyejuk badan dan kedahagaan manusia, sebagai sumber kehidupan.
ANGIN, Yang dinamis selalu bergerak mengisi setiap relung dan rongga di bumi, menyebarkan kehidupan di muka bumi dan memberikan nafas kehidupan yang dibutuhkan manusia.
ETHER, Ketika empat unsur ini menyatu menjadi satu, tidak ada lagi perbedaan, menjadi unsur utama, jiwa kehidupan kita, ether, udarah yang memberikan sumber bagi napas kehidupan kita, bening tanpa warna. Semua di muka bumi bertanggung kepada jiwa kehidupan ini. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan,terperoses dalam suatu siklus lingkaran yang kait mengkait terikat berkesinambungan, sebagai tatanan kehidupan di bumi ini dan menjadi hukum alam . Sehingga kita, wajib menjalankan kehidupan ini sesuai dengan peroses alam tersebut, menjaga dan melestarikan demi kepentingan kehidupan kita sendiri, agar siklus tadi tidak terputus, yang akan menyebabkan kehidupan kita terganggu.
3. Program Paket 04 : GK ( Gajah Kencana ) untuk Kita memaknai : Jati Diri Manusia.
Maha Besar, Maha Murah dan Maha Sempurna Allah yang telah merencanakan, menciptakan seluruh ciptaan-Nya dan yang mempunyai semua ini. Allah SWT, menciptakan dengan sangat sempurna dan dalam perencanaan yang sangat matang, tanpa cacat dan dengan ukuran serta timbangan yang tepat untuk semua mahkluk ciptaan-Nya.
Tanah, air, api dan angin adalah unsur-unsur yang diperlukan untuk hidup dalam kehidupan itu sendiri. Menyatunya keempat unsur dan dengan ukuran serta perbandingan yang tepat dan hanya diketahui oleh Yang Maha Kuasa bisa mewujud dan menjadi mahkluk yang sesui dengan keinginan Yang Maha Kuasa. Keempat unsur ini sama-sama memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap mahkluk, tidak ada salah satu unsur lebih penting dari unsur lainnya.
Karena jika satu unsur saja tidak ada di bumi, atau berlebihan dalam ukuran timbangannya, kehidupan manusia akan sulit malah mungkin juga tidak ada. Tidak mungkin manusia melayang tanpa pijakan. Tidak ada air yang melembabkan tubuh yang kering. Tidak ada energi dan kehangatan untuk tubuh yang membeku. Tidak ada keseimbangan kita dalam bergerak dan bernafas.
Tidak ada organ tubuh manusia yang bekerja. Limpah kita bekerja karena ada makan yang menghasilkan dari bumi (tanah). Ginjal yang memerlukan air. Jantung yang mengelolah energi sebagai sumber gerak kita. Paru-paru yang mengatur udara/angin untuk pernafasan kita. Tidak mungkin manusia hidup tanpa organ-organ tubuh tadi, jika tidak mendapatkan suplai dari alam.
The fifth element, Api, Tanah, Air, dan Angin, empat unsur, kelima pancar, merupakan pengertian, kebijaksanaan, krearifan terhadap hukum alam kehidupan manusia di bumi ini, yang perlu kita kaji kembali untuk menemukan dan melihat JATI DIRI kita sebagai manusia juga kita menjadi JATI DIRI kita sebagai anak bangsa dan sebagai umat mahkluk ciptaan – SANG PENCIPTA.
Di Bali ada agama Hindu, sebagai agama tertua di bumi pertiwi, agama pendahulu dari leluhur kita, yang pernah berjaya di negeri ini, pada masa kejayaan Nusantara dulu, PANCA MANDALA sebagai dasar kearifan menjalani hidup dapat kita kaji menjadiarahan, pemikiran, pengertian untuk dihayati.
Berkobar ke atas ( posisi selatan di bawah diagram )
Warnanya M E R A H
Sfat statis dan pasif ( posisi matahari terbenam )
Warnanya kuning ( saat daun layu menjadi tanah )
Sifat air mengalir ke bawah ( posisi utara yang di atas diagram )
Warnanya hitam ( awan gelap membawa hujan, warna abadi )
Bergerak, dinamis ( kehidupan diawali saat terbitnya matahari )
Warnanya P U T I H ( warnah terang )
Sehinggah “TANAH AIR, API ANGIN” juga bermakna “TANAH AIR, MERAH PUTIH” memberikan arti bagi bangsa ini sebagai sebuah rangkaian menemukan JIWA-bangsanya. Dan membawa arti bagi hidup, dalam kehidupan dan penghidupan kita bernegara dan berbangsa sebagai JATI DIRI-nya. Untuk awal landasan kita, menemukan arah dan mewujudkan cita-cita merdeka bangsa dan negara INDONESIA, menuju masyarakat yan sejahtera adil dan makmur. Menjadika sebagai pencerahan kita, mengendalikan keseimbangan alam nusantara, bumi pertiwi, Indonesia, sebagai bentuk kesabaran dan rasa syukur kepada SANG PENCIPTA, membangun kehidupan, membangun bangsa dan punya andil pada dunia baru yang dmai dan sejahtera, hanya karena yang Maha Esa.
Janji hidup dimiliki oleh setiap maahkluk, setiap manusia. Karena kita lahir di Indonesia, maka sebagai manusia Indonesiaa, janji hidup kita adalah memajukan, berbuat dan melestarikan Indonesia.
Dengan keimanan dan taqwanya, saat ini menjadi kewajiban kita sebagai anak bangsa di NUSANTARA, melaksanakan JANJI HIDUP-nya, karena telah di beri kesempatan untuk lahir di BUMI PERTIWI yang seharusnya aman tenteram makmur berlimpah, subur, gemah ripah loh jinawi.
Karena bila kesempatan tadi datang lebih awal yaitu sesuai masa dimana kita berada dan hidup,maka janji hidup dan kewajiban kita, mungkinuntuk memanggul senjata dan menjadi umpan peluru, menjadi pejuang merebut kemerdekaan,untuk kita punya jalan kembali, mempertanggung-jawabkan peran hidup kita kepada-NYA.
Peran hidup kita sekarang mewujudkan NUSANTARA BANGKIT, memimpin,, mengendalikan dan berbuat, mulai menata kembali membangun bangsa yang merdeka dengan manusia yang merdeka, mulai dengan MEMUTUSKAN BELENGGU yang selama 350 tahun menjadikan kita bangsa budak, yang terperangkap dalam kebodohan serta kemiskinan.
Dengan menyambung garis lurus BENANG MERAH, jejak-jejak masa kejayaan silam sebagai contoh-contoh keberhasilan, sesuai rencana dan kehendak-Nya untuk NUSANTARA, selanjutnya dikemas sebagai model HARI INI, membangun INDONESIA, menjadikan INDONESIA RAYA NUSANTARA JAYA di MASA DEPAN.
4. Program Paket 05 : SP ( Sumpah Pemuda ) untuk Kita memaknai : Kesadaran Sosial Bernegara.
Kesadaran hanya bisa diperoleh saat memahami dan mengetahui keadaan sekitar. Demikian juga halnya dengan kesadaran sosial yang hanya bisa dimiliki saat memahami dan mengetahui keadaan masyarakat sekitar dan masyarakat luas.
Karena itu, pada pidato kemerdekaan INDONESIA yang PERTAMA, oleh PRESIDEN SOEKARNO waktu itu, KESADARAN SOIAL BERNEGARA yang menjadi inti pidatonya untuk membangun dan menyadarkan rakyatnya untuk BANGKIT, melepaskan diri dari belenggu dan rasa rendah diri setelah 350 tahun terjajah, karena negeri ini memerlukan KARAKTER manusia INDONESIA YANG MERDEKA untuk mengisi dan membangun negeri dan bangsa ini ( Nation & Character building ).
Kita sebagai bangsa yang terdiri dari bermacam ragam suku bangsa, yang menguasai alam Nusantara, ibu pertiwi yang subur berlimpah, kaya akan hasil bumi, kaya akan hasil mineral, kaya akan keragaman sumber hayati, flora dan fauna, yang pada hakekatnya ditujukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa ini. Semuanya merupakan berkat dan rahmat Yang Maha Kuasa. Kuta sebagai anak bangsa seharusnya mempunyai iman dan keyakinan, memiliki rasa percaya diri mampu membangun bangsa ini sesuai kehendak-Nya.
KERAGAMAN INI MERUPAKAN BERKAH DAN TANDA KASIH SAYANG DAN RENCANA TUHAN BAGI BANGSA INI, untuk menjadi besar dan bermartabat. Bangsa yang mengemban tugas untuk seluruh umat dan mahkluk ciptaan-NYA di bumi ini, bumi yang baru, bumi yang hijau, bumi yang MERDEKA.
Kita sebagai bangsa, memiliki ini, BERSAMA-SAMA BERSATU, menjadi sebuah kekuatan dahsyat, untuk membangun potensi alam kita yang beragam dan mengembangkannya demi mewujudkan harapan dan pembangunan bangsa. Bersama-sama bersatu untuk mengisi dan membangun semua keragaman itu, sesuai perbedaan, alam lingkungan geografisnya dan menjadikannya sebuah potensi ekonomi kita yang maha besar. Yang mampu mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat bangsa indonesia.
Kita BERSAMA-SAMA BERSATU membangun bangsa dan negeri ini, dengan kebhinekaan kita menjadi BHINEKA TUNGGAL IKA, keragaman ini menjadi potensi besar kita bersama sama. Di darat kita mempunyai gunung, lembah dan lahan yang subur, hutan dan hasil tambang, di laut kita mempunyai hasil laut yang belum tertangani, mempunyai dua samudra untuk membangun bangsa bahari warisan nenek moyang kita.
Dengan bersama-sama, akan mampu kita bangun NEGERI DI PERSILANGAN DUA BENUA DAN DUA LAUTAN yang strategis ini untuk menjadi besar dan sejahtera. Negeri yang berada di tengah arus edar dunia, bukan negeri yang bisa terisolasi, serta menutup diri dan menyendiri, kita adalah negeri yang harus tampil, ikut serta berada di tengah pergolakan dunia. Oleh karenanya kita harus bangkit berdiri, ikut serta dan ikut bertanggung jawab, untuk menjaga kepentingan kita sendiri, tapi juga demi keadilan perdamaian dan kesejahteraan internasional sesuai Undang-Undang Dasar 1945.
5. Program Paket 06 : GN ( Gerakan Nasional ) untuk Kita memaknai : Nusa Bangsa.
NUSA, merupakan bentuk fisik manusia, pulau, kepulauan, wujud fisik dari tanah air kita. BANGSA adalah hakekat, sebagai spirit bangsa, subyek perilaku kehidupan.
Antara Barat/ Tanah dan Utara/ Air adalah Barat Laut. Pengertianmakna akan gabungan Tanah dan Air disebut NUSA. Sedangkan Nusa dapat pula dikatakan dari asal kata ma-NUSA yaitu manusia. Dalam pengertian di dalam tubuh manusia sepertiga terdiri dari unsur tanah dan dua pertiga unsur air. Seperti juga halnya ma-NUSAatau manusia sepertiga wilayah Indonesia adalah kepulauan dan dua pertiga lautan. Demikian juga dengan bumi kita, sepertiga bumi adalah daratan dan dua pertiganya adalah lautan.
Kita adalah manusia, yang punya kesamaan unsur dengan NUSA wujud fisik tanaha air kita, dan yang juga sinergi dengan unsur wujud fisik bumi. Ma-NUSA, INDONESIA Induk-manu-sia, Ibu Pertiwi, Mother Earth, mempunyai makna, untuk kita hayati akan arti NUSA sebagaai bagian jati diri kita, manusia Indonesia, dengan tanggung jawab sebagai mahkluk yang mulia yan tertitipi bumi Nusantara.
Anak bangsa yang tertitipi negeri, yang kita cintai ini, negeri yang telah memberikan kehidupan untuk kita, hasil bumi dan kejernihan air IBU PERTIWI dengan kasih yang tidak pernah putus, penuh keikhlasan, menyediakan semua kebutuhan kita, sebagai anak negeri.
Di tenggara, KITA TENGARAI antara selatan/ api MERAH dan timur/angin PUTIH .
BANGSA dengan MERAH PUTIH di dalamnya. Bangsa yang berkobar semangat MERAH PUTIH-nya. PUTIH-nya angin yang mengobarkan MERAH-nya api di atasnya, menjadi semangat, menjadi energi. Energi yang berkobar di dada naik ke kepala, ke otak kita, menghidupkan sel-sel otak kita untuk bekerja penuh semangat, penuh kesadaran dan kecerdasan.
Ada 200 miliar sel otak manusia dan hanya 1% sel otak kiri kita yang biasanya bekerja, 99% lainnya jarang digunakan. Dengan MERAH PUTIH di dada, kita hidupkan otak kanan kita, THE POWER OF MIND kekuatan pikir manusia yang diberikan Allah kepada mahkluk ciptaan-NYA yang dimuliakan ini, untuk dapat berbuat bagi dirinya dan ciptaan-NYA yang lain serta menjangkau luasnya cakrawala, berinteraksi dengan ALAM NUSANTARA, Berikhtiar mengembangkan kemampuan diri yang tidak terbatas, untuk membangun bangsa dan negara.
Dengan energi MERAH PUTIH yang bergelora di dada, otak kita bekerja, menggerakkan dan menghidupkan seluruh sel tubuh kita dari ujung nrambut sampai ujung kaki agar menjadi peka, peka terhadap alam sekitar, alam lingkungan Nusantara. Dengan kepekaan ini kita membangun, mengelolah dan melestarikan, asset besar bangsaini. Dan kita jga menjadi sel-sel tubuh yang peka dari IBU PERTIWI.
NUSA BANGSA, memerlukan manusia INDONESIA yang punya MERAH PUTIH di dada, seperti yang ditanyakan oleh Bung Karno :
MANA DADAMU ???, INI DADAKU !!!!!
Program Paket 07 : S7 ( Satu 7-An NKRI ) sebagai Unsur : AIR.
JAS MERAH ( JAngan Sekali-kali MElupakan sejaRAH ) pesan Proklamor Bangsa Kita “Bung Karno” kepada Kita para Putra Putri Bangsa Indonesia, karena dengan mengetahui asal usul dan akar budaya Bangsa ini, melalui jejak jejak masa lalunya, perjalanan waktu yang panjang merupakan Benang Merah yang akan menghantarkan Kita melangkah dengan penuh keyakinan menuju “Cita-cita Kita ber Bangsa dan ber Negara”
Diceriterakan dalam Babad Tanah Jawa, silsilah Raja Raja bahwa : “Sejak Manusia pertama : Nabi Adam AS - Sis - Nur Cahaya - Nur Asa - Sanghyang Wening - Sanghyang Tunggal - Batara Guru - Lima anak ( Batara Sambo, Batara Brahmana, Batara Maha Dewa, Batara Wisnu, dan Batara Brahma ) - Dewi Sri, - Sakutrem, Pandu Dewanata – Arjuna Parikesit, - Jaya Baya, - Citra Soma, Hayam Wuruk, - Brawijaya, - Ki Gede Pamanahan, - Senapati, dan sterusnya turun temurun sampai ke Kita, sebagai alur waktu kehidupan Manusia, hingga menjadi ber Bangsa-bangsa saat ini, Benang Merah Nusantara.
Kurang lebih sekitar 5.000 tahun yang lalu, diawali Nabi Ibrahim AS, Bapak para Nabi, yang juga menjadi Bapak Bangsa-bangsa, dengan Kerajaan dan Dinasti besar, silih berganti, telah mengisi peradaban di bumi Allah SWT, memanfaatkan kekayaan bumi, emas, dan permata. Membangun kejayaannya, tetapi juga penyebab keruntuhannya karena peperangan yang memperebutkannya. Keruntuhan kerajaan Romawi yang besar di EROPA dan jatuhnya dinasti Han di Asia, dunia memasuki dan mengalami masa kegelapan, tidak ada lagi kerajaan dan dinasti besar, malah di Eropa berabad-abad lamanya berada dalam masa kegelapan,THE DARK AGES.
Sejak tahun 200 sebelum masehi sampai tahun 200 masehi, terjadi pergeseran perpindahan harta di Eropa melalui JALUR SUTRA ke timur, agar tidak direbut musuh. Sehingga tidak ada lagi aset dan energi yang cukup untuk dapat membangun bangsa. Eropa menjadi gelapa, kehilangan cahaya. Demikian juga dengan China, dinasti-dinasti besar pecah dan melemah. Sebaliknya pada abad keempat NUSANTARA lahir dan menjadi besar dan jaya selama lebih seribu tahun, aset energi dunia telah berpindah, Nusantara bersinar. Ini menjadi dasar keyakinan kita, INDONESIA akan bersinar cemerlang, karena belum pernah ada dan terjadi, jalan balik JALUR SUTRA, yang memindahkan aset Nusantara, bahkan pada saat kita dijajah dahulu.
Melalui mitos, legenda dan kisah sejarah bangsa masa lalu, dapat kita jadikan titik awal membentuk keyakinan dan semangat kita sebagai landasan melangkah ke depan. Pada abad keempat tahun 350 masehi, tercatat nama Ratu Pertiwi (Ibu Pertiwi) yang menurunkan silsilah, raja Mulawarman di Kutai dan raja Purnawarman dari Tarumanegara, mengawali kerajaan-kerajaan di Nusantara ini. Pada abad ke tujuh, Perabu Lelehan Pajajaran yang berputra Ciung Wanara yang menjadi raja di Pasundan Jawa Barat, dan Aria Banga menguasai Jawa bagian tengah dan timur. Sehingga keturunannya menjadi raja-raja di Majapahit, yang mampu membangun Nusantara sampai ke Cempa di utara dan Madagaskar di barat, sebagian Australia utara. Adanya istilah Sunda besar di Nusantara dan Sunda kecil di Eropa, mengingatkan kita akan kebesaran dan kejayaan kita saat itu di dunia. Pengaruh kebesaran Sriwijaya sampai ke negeri China melengkapi keadidayaan Nusantara lebih dari seribu tahun.
Kebesaran dan kelanggengan ini dapat terjadi bukan saja karena kekayaan aset, tetapi terutama karen keyakinan akan arti kehidupan di bumi Pertiwi, yang secara konsekuen dilaksanakan dalam mengatur pemerintahan dan dijalankan secarah utuh oleh Masyarakatnya. Simbol kehidupan yang mampu menyatukan Bangsa dan Negeri-negeri ini, adalah : Merah Putih dan tanah air, antara lain dengan diwujudkan melalui bangunan candi, salah satunya dapat kita lihat saat ini, candi tertua di Jawa Barat di Garut dari abad ke tujuh, candi Cengkoang, yang mengandung makna dan pesan sebagai berikut : Menaiki tangga yang terapit di dua sisi, bentuk kaki manusia, dan langsung menghantarkan kita memasuki: Pintu ke dalam Ruangan, seakan mengingatkan kita kembali ke rahim Ibu Pertiwi. Di dalam ruan candi, ada patung Syiwa, JAWA, jiwa, nyawa, di dalam rahim Ibu Pertiwi. Selanjutnya bentuk bangunan yang berumpak tinggi dengan atap tersusun tiga lapis, menjadi simbol tanah dan tiga unsur yaitu air, api berwarna merah, angin berwarna terang atau putih. Di puncak bangunan sebuah lingga memperlambangkan keesaan Tuhan, Sang Pencipta. Empat kelima pancar, merupakan hukum alam, hukum kehidupan.
Sekarang, kita mempunyai PANCA SILA yang dapat mempersatukan kita dan dapat menjadi energi yang dahsyat untuk membangun negeri, membangun NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Yang akan kita ulas bersama buku ini, sebagai pencerahan untuk anak bangsa, pesan dari masa lalu, martabat bagi generasi nanti. Sekarang sekarang kita kembali ke rahim Ibu Pertiwi, masuk kedalam gerbang kemerdekaan dan mulai melangkah dijalan sejahtera Nusantara, JALA SUTRA.
Program Pemaknaan “Pembukaan & Batang Tubuh UUD 1945” sebagai Unsur : ANGIN, terdiri dari : 3 Program Paket sebagai berikut :
1. Program Paket 08 : PM ( Prokla-Masi ) untuk Kita memaknai : Nusantara, Manusia di Antara.
Manusia adalah mahkluk ciptaan yang dimuliakan di ANTARA mahkluk ciptaan-Nya yang lain. NUSANTARA berada di ANTARA persilangan dua benua dan dua lautan.
Manusia NUSANTARA, adalah manusia yang arif, bijaksana , adil dan beradab, cinta tanah air dan mempunyai merah putih di dadanya. Manusia yang sehat rohani, akal dan jasmaninya, yang bekerja didasari niat untuk mensejahterahkan bumi untuk bangsa dan negaranya .
Manusia yang selalu mengharap dan berlindung kepada-Nya, dengan iman dan taqwa menjalankan kodratnya sebagaimahkluk ciptaan-Nya dan melakksanakan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, menjaga kendali keseimbangan alam ciptaan-Nya. Agar dapat MENJADI RAHMAT UNTUK DUNIA. Kekuatannya adalah kesabaran, perhiasannya adalah kerendaha hatinya, kekayaannya adalah bijaksananya, dan sebagai manusia yang sehat akal, jiwa dan raganya selalu gembira dan berbahagia, sehingga memberikan rasa aman dan damai pada lingkungan sekitarnya.
NUSANTARA sebagai negeri yang subur, INDONESIA berpeluang menjadi sebuah negara pusat perdagangandunia, dengan hasil bumi dan alamnya. Keberadaannya sangat strategis, nusa diantara laut dan lautan, 17.000 kepulauan tersebar dari sabang sampai marauke memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai negara amaritim, lintas antar nusa dengan kesibukan pelayaran dunia di wilayah ini, mmenjadikan kita dapat kembali sebagai BANGSA BAHARI yang jaya, selain sebagai negara agraris.
2. Program Paket 09 : NK ( Negara Kesatuan ) untuk Kita memaknai : Masyarakat Madani.
Merupakan rahmat ILAHI Nusantara adalah negeri kita, negeri bangsa ini. Negeri yang di buminya berkumpul, menyatu beragam budaya, bahasa, tradisi, mempunyai kebijakan dan kearifan lokal ( kebiasaan masyarakat yang turun menurun ) untuk hidup bersama dan menyatu dengan alamnya. Negeri yang memiliki keragaman sumber hayati, flora dan fauna. Negeri yang kaya akan emas, permata dan kandungan mineral di dalamnya. Negeri yang berada pada posisi yang sangat strategis di bumi, persilangan 2 benua dan 2 lautan. Negeri yang lebih dari 1150 tahun berjaya sebagai adidaya. Negeri yang dijiwai oleh arti merah putih dan tanah air.
Sejak dulu kehidupan masyarakat Nusantara memmatuhitata cara hidup bersama yang membentuk mereka menjadi masyarakat madani. Pola dan tatanan hidup masyarakat madani menjadi pedoman dan aturan hidup di lingkungan masyarakat kecil, keluarga dan lingkup masyarakat yang lebih besar, lingkungan masyarakat bangsa. Tatanan yang sampai saat ini harus kita jaga dan pelihara dengan baik.
Nenek moyang bangsa Nusantara sejak dulu sangat menghargai alam lingkungannya. Mengelola dan memanfaatkan kekkayaan alam bumi Nusantara dengan perhitungan dan pertimbangan serta kebijakannya untuk menjaga keseimbangannya demi kelangsungan hidup anak cucunya.
Bangsa Nusantara pernah berjaya selama lebih 1150 tahun. Masa yang cukup panjang bagi bangsa Nusantara untuk menjadi bangsa yang besar di dunia ketika bangsa-bangsa lain masih belum bangkit, masih dalam era kegelapannya. Kejayaan yang di raih, karena ada semangat Merah Putih dan cinta tanah air yang tulus.
Kini saatnya kembali menjadi bangsa yang jaya dan adi jaya, yang akan menjadikan Ibu Pertiwi, Merah Putih Tanah Air, Indonesia yang jaya dan bermartabat, memimpin dunia baru. Dengan semangat kemerdekaan : 17-8-1945, kita masuk ke dalam gerbang kemerdekaan meniti jalan sejahtera Nusantara, menjadi MASYARAKAT MADANI yang dipimpin oleh adanya HIKMAT keimanan dan ketaqwaan. NUSA BANGSA SEHAT SEJAHTERA.
3. Program Paket 10 : KI ( Kerajaan Indonesia ) untuk Kita memaknai : Satunya Karsa, Cipta dan Rasa.
Tiga komponen subtansi dalam kata kebudayaan, yaitu karsa (pikiran), cipta dan rasa. Artinya, berawal dari pikiran (karsa), mewujud menjadi cipta (perbuatan), dan dari cipta atau perbuatan timbullah rasa. Ketiga komponen harus menyatu sehingga memiliki makna (kebudayaan). Akal yang sehat mengahsilkan pikiran-pikiran yang sehat untuk perbuatan-perbuatan atau barang ciptaan yang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. Pada akhirnya, perbuatan tadi menimbulkan rasa dimana ketiganya menyatu menimbulkan makna dalam kehidupan dan penghidupan.
Dari Tapak yang Terbuka, kita belajar dari seorang bayi yang masih bersih dan sehat akalnya, masih murni jiwanya, masih terbatas geraknya. Masih menyatu gerak, rasa dan otak untuk belajar. Bayi belajar dengan melihat dan merasakan, melalui telapak tangannya, saat tapak tangan itu terbuka dan menyentuh sesuatu, ia merasakan, sentuhan kasih sayang orang tuanya ataupun benda mati seperti boneka, kemudian sang bayi mengingatnya.
Ketika kitamau menerima, kita lakukan bahasa tubuh dengan tapak tangan kita yang tebuka, demikian juga untuk emosi-emosi yang lain. Tapak tangan yang terbuka merupakan bahas tubuh yang universal yang bergerakotomatis di bawah kendali otak bawah sadar. Bila kita seperti bayi, seluruh gerakan bawah sadar dapat kita arahkan untuk menggerakkan, gerakan itu dengan gerakan otak sadar kita, mengingat, berpikir, dan merasakan.
DENGAN RASA DENGAN PERASAAN DENGAN NURANI SEBAGAI KENDALI KESADARAN UNTUK BERGERAK , KITA BELAJAR HIDUP DALAM KEHIDUPAN UNTUK PENGHIDUPAN.
Melalui tulisa ini, kita coba mengenal, mengkaji dan menghayati, belajar daritapak tangan yang yang terbuka, tapak yang terbuka, memperlihatkan bagaimana LIMA jari-jari tangan kita berada, di atas pada telapak tangan, menyatu di dalam gerakan gerakan yan sinergi. Mengesahkan, kita berpijak di bumi, bergerak, bekerja, menyatu dengan bumi. Menyatu dalam rasa dengan ibu rasa. Tapak tangan yang terbuka adalah simbol IBU PERTIWI, merah putih dan tanah air. Tapak tangan yang terbuka simbol keterbukaan kita menerima, mengharapkan rahmat ilahi, menerima kebersamaan, menyayangi dan bekerja mengendalikan kehidupan dengan kesadaran dan perasaan.
Jari-jari di tapak tangan yang terbuka, berbeda bentuk dan fungsi,tetapi bekerja sinergi untuk satu tujuan, ada lima jari, simbol lima ada unsur kehidupan dan lima sila merupakan filsafat bangsa Nusantara, bangsa Indonesia, sejak adanya Nusantara dan penghuninya.
Kemanapun kita berada, bekerja akan selalu bersama dan mengingatkan kita akan arti PANCASILA melalui semua gerakan-gerakan yang dikerjakan kita sehari-hari, sehingga diharapkan kita dapat meresapi dan mengamalkan PANCASILA dalam tindakan sosial kita.
Demikian Informasi ini Saya sampaikan, sebagaimana Saya juga menerima dari Orang Tua, dengan segala kerendahan diri, mengharapkan pesan ini tersampaikan untuk kita semua, menjadi kajian dan perenungan, untuk sesuatu niat yang tulus bagi pengabdian kita bagi Ibu Pertiwi, dan Amanah Allah SWT, yang harus kita emban “Rahmat bagi umat” Demikian yang disampaikan Bapak : HAN SB dalam Bukunya yang berjudul : “Jala Sutra ( Jalan Sejahtera Nusantara ) Menuju INDONESIA RAYA, NUSANTARA JAYA”.
Bandung, 1 Januari 2017.
Saya yang Menginformasikan :
APW. MUH. MUFTI M. BONE.,SH. SPW.